Salah satu terobosan dilakukan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) LP2M UIN Raden Fatah, yaitu menambah jenis KKN yang bisa dilakukan mahasiswa. Untuk kali ini, terhitung pelaksanaan KKN Angkatan 82 tahun 2025, akan dilaksanakan KKN Rekognisi.
Apa itu KKN Rekognisi ?
KKN Rekognisi adalah pengakuan terhadap aktifitas mahasiswa yang memenuhi syarat dan bobot untuk diklaim sebagai KKN. Klaim ini meliputi klaim 4 SKS atau setara 180 jam pembelajaran/semester.
Siapa yang boleh mendaftar KKN Rekognisi?
Siapa saja boleh asalkan memenuhi syarat dasar sebagai peserta KKN. Syarat ini berlaku umum untuk semua jenis KKN yaitu : (1) telah menyelesaikan minimal 80 SKS mata kuliah, (2) telah lulus program Baca Tulis Al Qur’an (BTA).
Apa saja kegiatan yang bisa dikatagorikan KKN Rekognisi?
Semua kegiatan yang memiliki bobot Pengabdian dan Pembelajaran. Fokus KKN Rekognisi adalah aktifitas mahasiswa yang bisa diakui sebagai KKN. Tetapi tetap harus memiliki bobot KKN sebagai mata kuliah, yaitu 180 jam. Contoh kegiatan yang bisa diklaim sebagai KKN Rekognisi adalah : Marbot Masjid, Pengajar di Rumah Tahfizd, Relawan Kemanusiaan, Pengajar Les Privat yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat, Pengurus Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan berhubungan langsung dengan masyarakat, dan bentuk lainnya.
Berapa lama KKN Rekognisi dilakukan ?
Relatif, tetapi harus memenuhi ketentuan 180 jam/semester. 1 Semester sama dengan 4 bulan. Mahasiswa bebas menentukan berapa lama KKN akan dilakukan. Jika KKN dilakukan selama 1 bulan, berarti satu hari minimal 8 jam dihitung sebagai proses KKN. Jika 2 bulan, berarti sekitar 4 jam per hari. Hitungan ini harus dibuktikan dengan bukti konkrit yang dilampirkan saat pelaporan. Hitungan ini juga harus tercantum jelas dalam Proposal KKN.
Bagaimana proses yang harus dilakukan?
Mahasiswa diharuskan mempersiapkan proposal KKN Rekognisi dengan melihat template yang ada. Proposal harus betul-betul rinci dan detil. Setelah proposal selesai, mahasiswa bisa mendaftar ke website LP2M UIN Raden Fatah dengan mengupload seluruh dokumen yang dibutuhkan (ada di website). Setelah selesai, panitia akan melakukan verifikasi dan validasi. Apabila ada kekurangan, maka mahasiswa diminta untuk melengkapi data. Setelah semua selesai, mahasiswa tinggal menunggu waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal semester. Mahasiswa kemudian melakukan proses KKN (sesuai proposal), dan mendokumentasikan semua yang dibutuhkan.
Apa alat bukti yang diperlukan?
Dokumentasi photo berbasis GPS Map Camera yang bisa didownload pada app store, dokumentasi video, surat keterangan, absensi kegiatan, logboook, dan catatan harian. Termasuk juga pengesahan dari DPL
Semua bukti ini akan dimintakan pada saat pelaporan KKN.
Apakah jenis KKN ini berbayar?
Tentu saja tidak. Biaya relatif tidak ada kecuali untuk keseharian peserta. Besar kecilnya biaya tergantung lokasi yang dipilih mahasiswa. Pada momen tertentu mahasiswa justru mendapat uang dari proses ini, karena menjalankan aktifitas Marbot misalnya, mahasiswa akan diberi honor oleh pengurus Masjid.
Dimana KKN ini dilakukan? Tergantung pada mahasiswanya, dimana akan memilih lokasi. Bisa dalam kota, di desa, atau bahkan di luar negeri. Mahasiswa sendiri yang memilih lokasi KKN ini.